
JEMBATAN HATI
Hiduplah dua bersaudara sebut saja Alex dan Budi yg hidup rukun selama 38 tahun tanpa pertengkaran bahkan suka tolong menolong.
Tiba tiba hanya karena salah ucap terjadilah percekcokan yg belum pernah terjadi sebelumnya.hingga akhirnya terucap kata kasar dan makian ,umpatan dan hinaan.Suatu siang datanglah seseorang mengetuk rumah Alex.
Seorang tukang kayu yang berkata Maaf tuan Alex , sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan, kata pria itu dengan ramah. Barangkali tuan Alex berkenan memberikan saya beberapa pekerjaan.Alex menjawab . Saya punya sebuah pekerjaan untukmu.Coba lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, .eehm sebetulnya sih adikku.Bulan lalu ia mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu, sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami.Kurang ajarkan?? Hmm, mungkin ia sengaja melakukan untuk mengejekku, disana ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku, sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya.
Pokoknya, aku ingin secepatnya melupakannya.Oke ,kata tukang kayu, Saya mengerti dan paham.Saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan puas .
Lalu Alex pergi ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Setelah Seharian tukang kayu itu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku.
Di sore hari, ketika Alex kembali langsung melihat hasil kerja tukang kayu itu pas baru saja menyelesaikan pekerjaannya.Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.Namun, yang ada adalah JEMBATAN melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan tangga yang bagus.
Tiba tiba diseberang sana, terlihat bergegas berlari menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar.Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini.Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu.Maafkan aku. kata Budi pada kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan dan saling memaafkan dan berlinang air mata.Melihat rukunnya kembali dua bersaudara itu ,maka tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap siap untuk pergi.
Mungkin Anda setelah membaca ini dan ada Orang atau keluarga disekitar Anda terjadi pertengkaran dan kesalahpaham seprti cerita ini.Sadarkan dan like share cerita ini.