
Waktu yang Terlambat Kembali
“Waktu yang Terlambat Kembali”
Hari ini saya coba menuliskan sesuatu yang mengajarkan…..
“Kadang kita baru menyadari nilai sesuatu, ketika itu sudah tidak bisa kita peluk lagi.”
Kalau Anda suka judul atau tema : “Handphone dan Pemakaman”
Sebut saja Pak Bony adalah seorang ayah muda yang sibuk.
Setiap hari beliau sering keluar rumah sebelum anaknya bangun dan pulang malam disaat anaknya sudah tertidur pulas.
Sebut aja Anaknya bernama Raka, usia sekitar 6 tahunan,
Walau sering menunggu di dekat pintu sambil membawa gambar buatannya.
Tapi Pak Bony selalu berkata,
“Papa lagi capek, nanti ya…”
Raka pun langsung berhenti untuk menunjukkan gambarnya.
Ia mulai bermain main sendiri lagi dan tidak lagi menunggu komentar kedua dari Pak Bony.
Seringnya hal ini terjadi, membuat kebiasaan dan waktu berlalu begitu saja
Hingga suatu Jumat malam, terdengar Pak Bony mendapatkan telepon dari salah satu rumah sakit.
Apa benar ini Orang tuanya Raka ? Kata dari seberang sana.
Maaf , Pak kami mau infokan bahwa anak Anda mengalami kecelakaan ditabrak mobil saat bermain sepeda tadi .
Ia dalam keadaan kritis dan eeehhmm,kondisinya tidak tertolong.
Maaf ,kami sudah berusaha semaksimal mungkin ” kata seorang wanita dari rumah sakit
Di lokasi pemakamannya, pak Bony menemukan beberapa buku gambar dari Raka yang terakhir.
Bahkan ada halaman paling atas tertulis dengan coretan tidak rapi:
“Kalau Papa ada waktu, aku mau kasih lihat gambar rumah impian Raka.
Semuanya lengkap ada Papa, Mama, dan aku.
Kita selalu berpegang tangan bareng, bermain bersama dan waktu yang penuh untuk Raka.”
Pak Bony mulai menangis terusak isak , tanpa suara.
Semua waktu, semuanya “nanti ya”, tidak bisa diulang lagi.
Sekarang hanya ada nisan kecil dan buku gambar yang tidak akan pernah bertambah lagi.
Bukankah banyak Orang sering bilang “nanti”, padahal “nanti” belum tentu ada lagi waktunya.
Sebenarnya anak anak tidak menunggu kesuksesan Anda.
Namun mereka itu menunggu hadirnya Anda.
Ada waktu bekerja , ada waktu untuk bercerita bersama sama
Banyak orang tua kehilangan anak ,bukan karena kematian, tapi karena jarak emosional yang dibiarkan tumbuh secara diam-diam.
Pertanyaan untuk semua orang tua Hari Ini:
1. Jika anakmu pergi hari ini, apa kamu yakin mereka tahu kamu mencintainya?
2. Apakah mereka lebih sering melihat wajahmu atau punggungmu yang selalu sibuk?
3. Apakah Anda hadir secara utuh, atau cuma hanya secara batasan fisik?
Sebagai penutup ,bahwa
Anak anak bukan hanya sekedar tanggung jawab.
Mereka itu adalah hadiah waktu yang terbatas.
Gunakan hari hari ini lebih bijak.
Letakkan handphonemu dan lihatlah mata harapan mereka.
Dengarkan hati dan cerita remeh mereka.
Karena satu hari, suara kecil itu akan berhenti dan Anda akan terus ingin memutarnya kembali, tapi itu tidak bisa TERULANG LAGI.